Dalam kurun waktu yang cukup lama, pada zaman dahulu di pedalaman Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas telah terjadi fenomena alam dimana muncul sebuah batu di tengah-tengah sungai. Konon batu tersebut adalah jelmaan seorang pria bernama Nek Jage. CeritaCerita Rakyat Melayu. Cerita Mak Miskin; Pak Salui Membubu; Pak Salui Merimba; Batu Belah; Tuan Putri Pergi Menangguk; Kisah Putri Tujuh Saudara; Pelanduk Pergi Menanau; Saudagar Kaya; Batu Betarup; Sultan Sambas dan Dayak Sukung; Pak Su Pelanduk Pergi Nannau; Datuk Leong dan Datuk Rambai; BARUBETARUP NAMA: WASITOH. PRODI: PGMI. TEMA: BARU BETARUP. TOKOH: SEORANG IBU DAN ANAKNYA. AMANAT: Janganlah sombong dan hargailah orang lain. ALUR: 1. Pada suatu desa hiduplah sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya. Si anak sangat ingin pergi ke acara selamatan orang kaya, namun tidak di undang, dan si anak malahan cash. Pada suatu desa hiduplah sebuah keluarga miskin yang hanya terdiri dari seorang ibu dengan seorang anak. Anaknya sudah lumayan besar sekitar umur 7 tahun. Keluarga ini adalah keluarga yang paling miskin di desa itu. Orang selalu tidak menganggap keberadaan mereka dan mengucilkan mereka. Ibunya hanya bekerja sebagai pencari kayu bakar untuk menghidupi keluarganya. Suatu hari orang yang paling kaya di kampung itumengadakan selamatan yang kita tahu kalau orang kaya mengadakan selamatan, pasti seluruh warga kampung diundang. Setelah mendengar cerita itu, si anak merasa ingin sekali pergi ke acara selamatan itu karena seumur hidupnya dia tidak pernah pergi ke acara yang seperti itu.”Aku tidak pernah pergi ke acara yang seperti itu” kata anak anak itu bertanya kepada ibunya ”Mak, apakah kita diundang oleh orang di acara itu?”Lalu jawab ibunya ”Tak tahu ya, coba kamu bertanya ke orang di situ”Lalu jawab si anak lagi ”Mana ada mak orang yang mau memberitahu kita. Aku kan bau””Oh, kalau begitu biar mak saja yang bertanya” kata ibunya itu. Kemudian bertanyalah ibunya ke tetangga itu ”Eh, apakah aku diundang di acara itu?””Tak tahu ya. Sepertinya tidak ada. Aku Cuma mengundang orang yang namanya di sini” kata tetangga tadi kesal ibunya menyeruak. Kemudian sadarlah dia bahwa mungkin dia adalah orang paling miskin di kampungnya. Kemudian diberitahukannya kepada si anak bahwa keluarganya tidak diundang oleh orang yang mengadakan acara tetapi si anak ingin sekali seperti orang lain yang dapat makan enak. Kemudian dia nekad bahwa dia harus pergi ke acara itu. ”Mak...!” kata anak itu.”Aku harus pergi ke acara itu apapun yang terjadi” kata anak itu hari acara tersebut. Orang yang kaya tadi membuat tarub untuk acaranya tersebut. Tarub itu adalah tempat orang terhormat berkumpul seperti kiai, kepala kampung, dan sebagainya. Pakoknya orang kaya dan terhormat yang datang pada sebuah acara yang memang sengaja dibuat oleh orang. Begitu acara dimulai, berdatangan orang sekampung. Melihat orang sekampung pergi ke acara itu, si anak pun ikut pergi juga. Berdandanlah si anak. Ketika sampai di tarub, si anak ditahan oleh si penjaga tarub. ”Ada apa kamu ke sini? Kamu itu tidak diundang” kata penjaga tarub tadi. Kemudian penjaga tarub mendorong tubuh anak tersebut hingga jatuh. Merasa diperlakukan seperti itu, pulanglah si anak ke rumahnya. Setibanya di rumah, dia pun langsung memberitahu kepada ibunya apa yang di alaminya di acara tadi. Kemudian ibunya menyuruh dia untuk pergi kembali, pergilah si anak untuk yang kedua kalinya. Akan tetapi, anak tersebut tetap saja diusir oleh penjaga tarub tersebut. Penjaga tarub tersebut mendorong anak tersebut lagi. Kemudian si anak kembali ke rumah dan memberitahukan kejadian tersebut kepada ibunya. Sesampainya di rumah, ibu kembali menyuruh anaknya untuk mandi sampai bersih ”Coba kamu pergi lagi dan sebelum kamu pergi kamu harus mandi sampai bersih. Mungkin saja badanmu masih bau sehingga orang tidak mau menerimamu hadir di acara tersebut”Kemudian si anak tanpa berpikir panjang menuruti perintah ibunya. Setelah mandi si anak langsung pergi ke acara tersebut untuk ketiga kalinya. Akan tetapi, anak tersebut masih juga didorong oleh si penjaga tarub tersebut. Dengan hati yang sedih si anak kembali lagi ke rumahnya dan memberitahukan lagi apa yang dialaminya kepada si ibu. Mendengar cerita anaknya, hati si ibu pun menjadi geram terhadap perlakuan si penjaga tarub terhadap anaknya, maka timbullah niat jahat si ibu. ”Oh, kalau begitu caranya orang dengan kami, kami juga bisa berbuat jahat dengan orang” kata si ibu.”Kalau begitu, kamu dandani kucing kita ini dengan memakaikan baju kepadanya sehingga menjadi kucing yang benar-benar bagus. Kemudian kita bawa kucing tersebut ke acara orang kaya itu” kata si si anak dengan si ibu pergi ke acara tersebut sambil membawa kucing yang sudah didandani di tarub, kucing yang sudah didandan layaknya manusia, dipakaikan baju, dipolesi bedak dan lipstik tebal-tebal dilemparkan oleh mereka di depan orang ramai. Melihat kucing tersebut, orang yang ada di tarub tersebut tertawa sekeras-kerasnya. Kucing itu pun berlari-lari kebingungan tidak terarah. Orang mengira kalau kucing tersebut sedang menari dan semakin besar ketawa orang yang ada di situ. Tidak lama kemudian, tiba-tiba petir pun menyambar dan menyambar orang yang ada di tarub tersebut. Kemudian orang yang terkena sambaran petir itu menjadi batu beserta tarubnya. Akan tetapi, si anak dengan si ibu tadi bersembunyi di batang bambu. Sampai sekarang, jika petir menyambar gesekkan saja batang bambu agar tidak terkena smbaran petir itu. Begitulah cerita mengapa disebut batu betarub yang sekarang batu tersebut terdapat di kampung Daup, Kecamatan Galing, Kabupaten M. Alwi Uploaded byIrna Jiwa 0% found this document useful 0 votes47 views1 pageDescriptioncerita rakyatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes47 views1 pageBatu BetarupUploaded byIrna Jiwa Descriptioncerita rakyatFull descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!Continue Reading with Trial

cerita rakyat sambas batu betarup